PENILAIAN OTENTIK
1. Mengapa penilaian otentik diperlukan dalam pembelajaran PPKn?
Jawaban :
Karena Penilaian
Otentik merupakan proses pengumpulan berbagai data
yang bisa memberikan gambaran perkembangan belajar siswa. Gambaran perkembangan
belajar siswa perlu diketahui oleh guru agar bisa memastikan bahwa siswa
mengalami proses pembelajaran dengan benar. Apabila data yang dikumpulkan guru
mengidentifikasikan bahwa siswa mengalami kemacetan dalam belajar, guru segera
bisa mengambil tindakan yang tepat agar siswa terbebas dari kemacetan belajar.
Karena gambaran tentang kemajuan belajar itu diperlukan di sepanjang proses
pembelajaran, penilaian ini tidak dilakukan di akhir periode saja (akhir
semester). Kegiatan penilaian dilakukan bersamaan dengan kegiatan pembelajaran.
Ozora, Lanista, 2013: PENIALAIAN OTENTIK (Online),
(http://lozora.blogspot.co.id/2013/06/penilaian-otentik.html diakses 18 Desember 2016)
2. Bagaimana merencanakan penilaian otentik dalam pembelajaran PPKn?
Jawaban :
Asesmen autentik dapat dibuat oleh guru sendiri, guru secara tim,
atau guru bekerja sama dengan peserta didik. Dalam asesmen autentik,
seringkali pelibatan siswa sangat penting. Asumsinya, peserta didik dapat
melakukan aktivitas belajar lebih baik ketika mereka tahu bagaimana akan
dinilai.
(https://docs.google.com/document/d/1o238dDmXUukWW3dkEBpkL2mVf5qcQSO0DbAZPC-XlXk/edit?pli=1 diakses 18 Desember 2016)
3.
Bentuk penilaian otentik jenis penelitian
kinerja.
Jawaban :
Penilaian kinerja adalah suatu penilaian yang meminta
siswa untuk melakukan suatu tugas pada situasi yang sesungguhnya yang
mengaplikasikan pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan. Misalnya tugas memainkan alat musik, menggunakan mikroskop,
menyanyi, bermain peran, menari.
Penilaian
autentik sebisa mungkin melibatkan partisipasi peserta didik, khususnya dalam
proses dan aspek-aspek yangg akan dinilai. Guru dapat melakukannya dengan
meminta para peserta didik menyebutkan unsur-unsur proyek/tugas yang akan
mereka gunakan untuk menentukan kriteria penyelesaiannya. Dengan menggunakan
informasi ini, guru dapat memberikan umpan balik terhadap kinerja peserta didik
baik dalam bentuk laporan naratif maupun laporan kelas.
Ada beberapa cara berbeda untuk merekam hasil penilaian berbasis
kinerja, antara lain sebagai berikut :
- Daftar cek (checklist). Digunakan untuk mengetahui muncul atau tidaknya unsur-unsur tertentu dari indikator atau subindikator yang harus muncul dalam sebuah peristiwa atau tindakan.
- Catatan anekdot/narasi (anecdotal/narative records). Digunakan dengan cara guru menulis laporan narasi tentang apa yang dilakukan oleh masing-masing peserta didik selama melakukan tindakan. Dari laporan tersebut, guru dapat menentukan seberapa baik peserta didik memenuhi standar yang ditetapkan.
- Skala penilaian (rating scale). Biasanya digunakan dengan menggunakan skala numerik berikut predikatnya. Misalnya: 4 = baik sekali, 3 = baik, 2 = cukup, 1 = kurang.
- Memori atau ingatan (memory approach). Digunakan oleh guru dengan cara mengamati peserta didik ketika melakukan sesuatu, dengan tanpa membuat catatan. Guru menggunakan informasi dari memorinya untuk menentukan apakah peserta didik sudah berhasil atau belum. Cara seperti ini tetap ada manfaatnya, namun tidak cukup dianjurkan.
- Rubrik: alat pengukuran yang mempunyai skala atau point yang tetap dan jelas untuk setiap criteria penilaian. Sangat disarankan untuk menggunakan rubrik yang mempunyai 4 poin skala (1-4) sehingga pemberian skor nilai tengah dapat dihindarkan (misalnya skala 1-3 akan terjadi sebuah kecenderungan untuk memberikan skor 3 pada sebagian besar hasil)
Penilaian
kinerja memerlukan pertimbangan-pertimbangan khusus. Pertama, langkah langkah
kinerja harus dilakukan peserta didik untuk menunjukkan kinerja yang nyata
untuk suatu atau beberapa jenis kompetensi tertentu. Kedua, ketepatan dan
kelengkapan aspek kinerja yang dinilai. Ketiga, kemampuan-kemampuan khusus yang
diperlukan oleh peserta didik untuk menyelesaikan tugas-tugas pembelajaran.
Keempat, fokus utama dari kinerja yang akan dinilai, khususnya indikator
esensial yang akan diamati. Kelima, urutan dari kemampuan atau keerampilan
peserta didik yang akan diamati. Pengamatan atas kinerja peserta didik perlu
dilakukan dalam berbagai konteks untuk menetapkan tingkat pencapaian kemampuan
tertentu. Untuk menilai keterampilan berbahasa peserta didik, dari aspek
keterampilan berbicara, misalnya, guru dapat mengobservasinya pada konteks
yang, seperti berpidato, berdiskusi, bercerita, dan wawancara. Dari sini akan
diperoleh keutuhan mengenai keterampilan berbicara dimaksud. Untuk mengamati
kinerja peserta didik dapat menggunakan alat atau instrumen, seperti penilaian
sikap, observasi perilaku, pertanyaan langsung, atau pertanyaan pribadi.
4. Bentuk penelitian otentik jenis penelitian proyek.
Jawaban :
Penilaian
proyek (project assesment) merupakan kegiatan penilaian terhadap tugas
yang harus diselesaikan oleh peserta didik menurut periode/waktu tertentu.
Penyelesaian tugas dimaksud berupa investigasi yang dilakukan oleh peserta
didik, mulai dari perencanaan, pengumpulan data, pengorganisasian, pengolahan,
analisis, dan penyajian data. Dengan demikian, penilaian proyek bersentuhan
dengan aspek pemahaman, mengaplikasikan, penyelidikan, dan lain-lain. Penilaian
proyek sangat dianjurkan karena membantu mengembangkan keterampilan berpikir
tinggi (berpikir kritis, pemecahan masalah, berpikir kreatif) peserta didik.
Selama mengerjakan sebuah proyek pembelajaran, peserta didik memperoleh
kesempatan untuk mengaplikasikan sikap, keterampilan, dan pengetahuannya.
Dengan demikian, pada setiap penilaian proyek, setidaknya ada tiga hal yang
memerlukan perhatian khusus dari guru, antara lain :
·
Keterampilan
peserta didik dalam memilih topik, mencari dan mengumpulkan data, mengolah dan
menganalisis, memberi makna atas informasi yang diperoleh, dan menulis laporan.
·
Kesesuaian
atau relevansi materi pembelajaran dengan pengembangan sikap, keterampilan, dan
pengetahuan yang dibutuhkan oleh peserta didik.
·
Keaslian
sebuah proyek pembelajaran yang dikerjakan atau dihasilkan oleh peserta didik.
Penilaian proyek berfokus pada perencanaan, pengerjaan, dan produk
proyek. Dalam kaitan ini serial kegiatan yang harus dilakukan oleh guru
meliputi penyusunan rancangan dan instrumen penilaian, pengumpulan data,
analisis data, dan penyiapkan laporan. Penilaian proyek dapat menggunakan
instrumen daftar cek, skala penilaian, atau narasi. Laporan penilaian dapat
dituangkan dalam bentuk poster atau tertulis.
Produk akhir dari sebuah proyek sangat mungkin memerlukan penilaian
khusus. Penilaian produk dari sebuah proyek dimaksudkan untuk menilai kualitas
dan bentuk hasil akhir secara holistik dan analitik. Penilaian produk dimaksud
meliputi penilaian atas kemampuan peserta didik menghasilkan produk, seperti makanan,
pakaian, hasil karya seni (gambar, lukisan, patung, dan lain-lain),
barang-barang terbuat dari kayu, kertas, kulit, keramik, karet, plastik, dan
karya logam. Penilaian secara analitik merujuk pada semua kriteria yang harus
dipenuhi untuk menghasilkan produk tertentu. Penilaian secara holistik merujuk
pada apresiasi atau kesan secara keseluruhan atas produk yang dihasilkan.
5. Bentuk penilaian otentik jenis penelitian portofolio.
Jawaban :
Penilaian
dengan memanfaatkan portofolio merupakan penilaian melalui sekumpulan karya
peserta didik yang tersusun secara sistematis dan terorganisasi yang dilakukan
selama kurun waktu tertentu. Portofolio digunakan oleh guru dan peserta didik
untuk memantau secara terus menerus perkembangan pengetahuan dan keterampilan peserta
didik dalam bidang tertentu. Dengan demikian penilaian portofolio memberikan
gambaran secara menyeluruh tentang proses dan pencapaian hasil belajar peserta
didik. Portofolio merupakan bagian terpadu dari pembelajaran sehingga guru
mengetahui sedini mungkin kekuatan dan kelemahan peserta didik dalam menguasai
kompetensi pada suatu tema. Berikut ini hal-hal yang harus dilakukan dalam
menggunakan portofolio, yaitu :
- Masing-masing peserta didik memiliki portofolio sendiri yang di dalamnya memuat hasil belajar siswa setiap muatan pelajaran atau setiap kompetensi.
- Menentukan hasil kerja apa yang perlu dikumpulkan/disimpan.
- Sewaktu waktu peserta didik diharuskan membaca catatan guru yang berisi komentar, masukan dan tindakan lebih lanjut yang harus dilakukan peserta didik dalam rangka memperbaiki hasil kerja dan sikap.
- Peserta didik dengan kesadaran sendiri menindak lanjuti catatan guru.
- Catatan guru dan perbaikan hasil kerja yang dilakukan peserta didik perlu diberi tanggal, sehingga perkembangan kemajuan belajar peserta didik dapat
Penilaian portofolio merupakan penilaian atas kumpulan artefak yang
menunjukkan kemajuan dan dihargai sebagai hasil kerja dari dunia nyata.
Penilaian portofolio bisa berangkat dari hasil kerja peserta didik secara
perorangan atau diproduksi secara berkelompok, memerlukan refleksi peserta
didik, dan dievaluasi berdasarkan beberapa dimensi. Penilaian portofolio
merupakan penilaian berkelanjutan yang didasarkan pada kumpulan informasi yang
menunjukkan perkembangan kemampuan peserta didik dalam satu periode tertentu.
Informasi tersebut dapat berupa karya peserta didik dari proses pembelajaran
yang dianggap terbaik, hasil tes (bukan nilai), atau informasi lain yang
relevan dengan sikap, keterampilan, dan pengetahuan yang dituntut oleh topik
atau muatan pelajaran tertentu. Fokus penilaian portofolio adalah kumpulan
karya peserta didik secara individu atau kelompok pada satu periode
pembelajaran tertentu. Penilaian terutama dilakukan oleh guru, meski dapat juga
oleh peserta didik sendiri.
Melalui penilaian portofolio guru akan mengetahui perkembangan atau
kemajuan belajar peserta didik. Misalnya, hasil karya mereka dalam menyusun
atau membuat karangan, puisi, surat, komposisi musik, gambar, foto, lukisan,
resensi buku/literatur, laporan penelitian, sinopsis, dan lain-lain. Atas dasar
penilaian itu, guru dan/atau peserta didik dapat melakukan perbaikan sesuai
dengan tuntutan pembelajaran. Penilaian portofolio biasanya dilakukan dengan
menggunakan langkah-langkah seperti berikut ini :
- Guru menjelaskan secara ringkas esensi penilaian portofolio.
- Guru atau guru bersama peserta didik menentukan jenis portofolio yang akan dibuat.
- Peserta didik, baik sendiri maupun kelompok, mandiri atau di bawah bimbingan guru menyusun portofolio pembelajaran.
- Guru menghimpun dan menyimpan portofolio peserta didik pada tempat yang sesuai, disertai catatan tanggal pengumpulannya.
- Guru menilai portofolio peserta didik dengan kriteria tertentu.
- Jika memungkinkan, guru bersama peserta didik membahas bersama dokumen portofolio yang dihasilkan.
- Guru memberi umpan balik kepada peserta didik atas hasil penilaian portofolio.
Ekhsanudin, Eka. 2014: JENIS-JENIS PENILAIAN AUTENTIK.
(Online), (http://www.ekaikhsanudin.net/2014/12/jenis-jenis-penilaian-autentik.html diakses 18 Desember 2016)
6. Bentuk lain dalam penilaian otentik.
Jawaban :
Bentuk lain dalam penilaian otentik yaitu penilaian
tertulis, penilaian tertulis merupakan penilaian dimana soal dan jawaban yang
diberikan kepada peserta didik dalam bentuk tulisan. Dalam menjawab soal,
peserta didik tidak harus selalu merespon dalam bentuk menulis dan jawaban tetapi
dapat juga dalam bentuk lain seperti menjawab secara lisan, memberi tanda,
mewarnai, menggambar, melakukan sesuatu dan lain sebagainya.
Dono, Suar. 2015: PENILAIAN TERTULIS (Online), (https://swdinside.blogspot.co.id/2015/10/penilaian-tertulis.html diakses 18 Desember 2016)
Komentar
Posting Komentar