PENGARUH TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI TERHADAP DUNIA PENDIDIKAN



BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan merupakan bagian penting dalam perjalanan menuju masa depan sebuah bangsa. Oleh karena itu berbagai usaha dikembangkan dalam rangka mendukung keberhasilan di dunia pendidikan. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia pendidikan yang berarti “education” adalah proses pengubahan sikap dan tata laku seseorang atau kelompok orang dalam usaha mendewasakan manusia melalui pengajaran dan pelatihan. Sedangkan pengetahuan adalah segala sesuatu yang diketahui berkenaan dengan hal (mata pelajaran). 
Pendidikan adalah suatu proses mentransfer ilmu dari pendidik kepada peserta didik. Ilmu pengetahuan erat kaitannya dengan obyek pendidikan. Ilmu yang ditransfer umumnya ilmu pengetahuan yang bersifat memberi pengetahuan peserta didik dengan harapan peserta didik mampu mengetahui segala macam keadaan alam, sosial dan kebudayaan alam yang ada di dunia. Misalnya para pendidik formal atau sekolah, obyek utama dalam proses pedidikan adalah ilmu pengetahuan.
Dalam dunia pendidikan perkembangan teknologi informasi mulai dirasa memiliki dampak yang positif karena dengan berkembangnya teknologi informasi dunia pendidikan mulai memperlihatkan perubahan yang cukup signifikan. Banyak hal yang dirasa beda dan berubah dibandingkan dengan cara yang berkembang sebelumnya. Dimana sekarang ini jarak dan waktu bukanlah sebagai masalah yang berarti untuk mendapatkan ilmu, berbagai aplikasi tercipta untuk memfasilitasinya.
Perkembangan teknologi informasi dan komonikasi telah memberikan pengaruh terhadap dunia pendidikan khususnya dalam proses pebelajaran. Di dalam dunia pendidikan, peran IT atau teknologi informasi dijadikan nilai mutlak yang harus dikuasai untuk menyambut era globalisasi dengan persaingan kemajuan teknologi yang pesat. Menurut Rosenberg dalam G. Gunawan (2009) dengan berkembangnya penggunaan teknologi informasi dan komonikasi maka ada lima pergeseran dalam proses pembelajaran, yaitu: 1) dari pelatihan ke penampilan, 2) dari ruang kelas ke di mana dan kapan saja, 3) dari kertas ke “on line” atau saluran 4) dari fasilitas fisik ke fasilitas jaringan kerja, 5) dari waktu siklus ke waktu nyata.
Dalam dunia pendidikan keberadaan sistem informasi dan komonikasi merupakan salah satu kompunen yang tidak dapat dipisahkan dari aktifitas pendidikan. Dalam sebuah lembaga pendidikan harus memiliki kompunen-kompunen yang diperlukan untuk menjalankan operasional pendidikan, seperti siswa, sarana dan prasarana, stuktur organisasi, proses sumber daya manusia (tenaga pendidik), dan biaya operasi. Sedangkan sistem komonikasi dan informasi terdiri dari kompunen-kompunen pendukung lembaga pendidikan untuk menyediakan informasi yang dibutukan pihak pengambilan keputusan saat melakukan aktifitas pendidikan (PUSTEKKOM, 2006). Untuk itulah maka peran teknologi informasi dan komonikasi dalam dunia pendidikan meliputi: 1) teknologi informasi sebagai keterampilan (skill) dan kompetensi, 2) teknologi informasi sebagai infrastruktur pendidikan, 3) teknologi informasi sebagai sumber bahan ajar, 4) teknologi informasi sebagai alat bantu dan fasilitas pendidikan, 5) teknologi informasi sebagai manajemen pendidikan, 6) teknologi informasi sebagai sistem pendukung keputusan.
Ditahun era globalisasi yang semakin meningkat ini, kita mau tidak mau harus mengikuti perkembangan teknologi informasi yang semakin berkembang pesat. Disamping itu juga kita harus memiliki sasaran yang hendak dicapai dari upaya  pengembangan teknologi informasi dan komonikasi.[1]
B. Rumusan Masalah
1.      Bagaimana peran teknologi informasi dalam dunia pendidikan?
2.      Apa saja manfaat teknologi informasi terhadap pendidikan?
3.      Apa saja dampak pemanfaatan teknologi informasi dalam dunia pendidikan?
4.      Bagaimana upaya dalam mengatasi dampak negatif pemanfaatan teknologi informasi di dunia pendidikan?
C. Tujuan
1.      Menjelaskan bagaiman peran teknologi informasi dalam dunia pendiidikan.
2.      Menyebutkan apa saja manfaat teknologi informasi tehadap pendidikan.
3.      Menyebutkan apa saja dampak pemanfaatan teknologi informasi dalam dunia pendidikan.
4.      Menjelaskan bagaimana upaya dalam mengatasi dampak negatif pemmanfaatan teknologi informasi dalam dunia pendidikan.



BAB II
PEMBAHASAN

A. Peran Teknologi Informasi dalam Dunia Pendidikan
Perubahan lingkungan luar dunia pendidikan, mulai lingkungan sosial, ekonomi, teknologi, sampai politik mengharuskan dunia pendidikan memikirkan kembali bagaimana perubahan tersebut mempengaruhinya sebagai institusi sosial dan bagaimana harus berinteraksi dengan perubahan tersebut. Salah satu perubahan lingkungan yang sangat mempengaruhi dunia pendidikan adalah hadirnya teknologi informasi (Nella Hutasoit, 2012).perkembangan teknologi informasi (TI) yang sangat pesat merupakan potensi untuk meningkatkan kualitas pendidikan internet sebagai anak kandung dari teknologi informasi menyimpan informasi tentang segala hal yang tidak terbatas, yang dapat digali untuk kepentingan pengembangan pendidikan. Dengan internet belajar tidak lagi dibatasi oleh ruang dan waktu.
Berkaitan dengan hal tersebut maka peran dan pemanfaatan kemajuan di bidang teknologi khususnya teknologi informasi di dalam upaya memodernisasi pendidikan harus mempertimbangkan beberapa faktor yang berkaitan. Resnick (2003, 30) mengemukakan bahwa terdapat tiga hal penting dan harus mendapatkan perhatian dalam menyusun suatu kegiatan pembelajaran, yaitu: 1) bagaimana seseorag belajar (how people learn), 2) apa yang dipelajari (what people learn), 3) kapan dan di mana seseorang belajar (when and where people learn). Jawaban ketiga pertanyaan tersebut menjadi acuan rumusan peran teknologi informasi dalam memodernisasi pendidikan.
Pertanyaan pertama bagaimana kita belajar? Jawaban dari pertanyaan tersebut berkaitan dengan bagaimana proses pembelajaran dirancang. Dalam proses pembelajaran terdapat berbagai kompunen diantaranya adalah metode atau model pembelajaran. Yang menggambarkan bagaimana cara berinteraksi antara guru/dosen dengan siswa/mahasiswa sangat menetukan model pembelajaran. Saat ini terjadi perubahan paradigma pembelajaran terkait dengan ketergantungan terhadap guru/dosen dan peran guru/dosen dalam proses pembelajaran. Perubahan paradigma pembelajaran dari teacher centered (bergantung/berpusat pada guru/dosen) menjadi student centered (berpusat kepada siswa/mahasiswa) memberikan konsekuensi bahwa guru/dosen tidak lagi tidak lagi dijadikan rujukan semua pengetahuan tetapi lebih sebagai fasilitator dan motifator.
Pertanyaan kedua dan ketiga saling berkaitan. Untuk pertanyaan kedua apa yang dipelajari? Lebih berhubungan dengan konten materi, atau berkaitan denngan ilmu yang dipelajari. Meskipun teknologi informasi dapat dimanfaatkan dalam bidang pendidikan namun sifat materi yang ada dalam suatu kajian tersebut adakalanya tidak dapat ditransfer dari sisi pengetahuannya. Berkaitan dengan pertanyaan ketiga kapan dan dimana seseorang belajar? Maka jawabannyaa yaitu dapat dipelajari kapanpun dan dimanapun, namun dalam pemahamannya tetap diperlukan adanya tatap muka dan diskusi dalam pembelajaran. Mengapa demikian? Dalam mencapai tarap pemahaman diperlukan suatu diskusi untuk meenalar, dan proses trsebut tidak dapat dicapai hanya dengan melalui transfer pengetahuan atau ilmu semata. Melalui diskusi tatap muka membelajarkan mengenai sikap, bagaimana saling mengendalikaan diri dan saling menghargai. Efek samping inilah yang memberikan kontribusi dalam pembentukan karakter seseorang.
TIK memiliki peranan yang cukup banyak dalam sektor pendidikan, diantaranya:
v  TIK sebagai keahlian dan kompetensi. Maksudnya, penggunaan TIK harus proporsional atau TIK bisa masuk ke semua lapisan masyarakat tapi sesuai dengan porsinya masing-masing.
v  TIK sebagai infratruktur pembelajaran. Infrastruktur pembelajaran di sini maksudnya adalah tersedianya bahan belajar dalam format digital, jaringan adalah sekolah, sehingga belajar bisa dijangkau di mana saja dan kapan saja.
v  TIK sebagai sumber bahan belajar. Hal ini mengenai buku dan bahan belajar yang diperbaharui secara kontinyu dengan menggunakan teknologi. Karena tanpa teknologi,  pembelajaran yang up-to-date membutuhkan waktu yang cukup lama.
v  TIK sebagai alat bantu dan fasilitas pembelajaran. Seperti yang kita ketahui, fasilitas TIK sangat membantu proses pembelajaran. Contohnya, dalam menyampaikan informasi, dengan menggunakan fasilitas multimedia informasi akan cepat sampai ke peserta didik dengan lebih akurat karena dengan adanya berbagai fasilitas multidedia tersebut, peserta didik lebih termotivasi untuk belajar dan mengeksplorasi pengetahuannya secara lebih luas.
v  TIK sebagai pendukung manajemen pembelajaran. TIK sangat mendukung dalam hal mengelola pembelajaran, karena pada dasarnya tiap individu memerlukan dukungan pembelajaran yang tanpa henti.
v  TIK sebagai sistem pendukung keputusan. Dalam mengambil sebuah keputusan, setiap individu memiliki alasan tersendiri. Oleh sebab itu, diperlukan informasi berdasarkan fakta yang ada dalam mengambil sebuah keputusan.

  B. Manfaat Teknologi Informasi Terhadap Pendidikan
Pesatnya kemajuan teknologi yang merambah setiap lini dan sektor kehidupan masyarakat, telah menjadikan semua persoalan dapat ditangani secara mudah dan cepat, melalui sistem yang berbasiskan teknologi.
Dalam konteks pendidikan, akhir-akhir telah banyak diperkenalkan model pembelajaran berbasis teknologi dengan berbagai macam istilah yang digunakan, seperti: Computer Assisted Intsruction (CAI), Computer Based Education (CBE), ICT, Computer Based Training (CBT), Computer Based Instruction (CBI), Distance Learning, Distance Education, Cybernetic Learning Environment (CLE), Desktop Video Conferencing, Integrated Learning System (ILS), Learner-Cemterted Classroom (LCC), Teleconferencing, WBT (Web-Based Training), dan sebagainya. Semua istilah tersebut pada intinya sama, yakni mengacu kepada sistem pembelajaran yang mengandalkan pemanfaatan teknologi. 
Untuk memanfaatkan teknologi informasi dalam proses pendidikan, ada beberapa langkah yang dapat dilakukan antara lain sebagai berikut: 1) merancang dan membuat aplikasi database, yang menyimpan dan mengolah data dan informasi akademik, baik sistem perkuliahan, sistem penilaian, informasi kurikulum, manajemen pendidikan, maupu materi pembelajaran; 2) merancang dan membuat aplikasi pembelajaran berbasis portal, web, multimedia interaktif, yang terdiri atas tutorial dan learning tool; 3) mengoptimalkan pemanfaatan TV edukasi sebagai materi pengayaan dalam rangka menunjang peningkatan mutu pendidikan; dan 4) mengimplementasikan sistem secara bertahap dari lingkup yang lebih kecil hingga meluas, sehingga memudahkan managemen pemanfaatan TI dalam proses penyelenggaraan pendidikan.
Asmani (2011: 145) menyatakan bahwa pemanfaatan teknologi informasi dalam bidang pendidikan meliputi:
1.      Berbagi hasil penelitian
2.      Konsultasi dengan pakar
3.      Perpustakaan online
4.      Diskusi online, dan
5.      Kelas online.
Sedang pemanfaatan teknologi infrmasi dalam proses pendidikan secara garis besar meliputi:
1.      Manajemen sistem informasi
Sistem informasi managemen (SIM) merupakan sebuah sistem informasi keorganisasian yang mendukung proses-proses managemen. SIM yang aik sangat membantu dalam efesiensi waaktu dan materi transaksi-transaksi organisasi serta mendukung fugsi operasi, managemen, dan pengambilan keputusan.
2.      E-learing
Menurut Onno W. Purbo (2002), E-learning merupakan bentuk teknologi informasi yang diterapkan di bidang pendidikan dalam bentuk maya. Melalui e-learning belajar tidak lagi dibatasi oleh ruang dan waktu. Belajar dapat dilakukan dimana saja dan kapan saja. Belajar mandiri berbasis kreativitas peserta didik yang dilakukan melalui e-learning mendorong peserta didik untuk melakukan analisa dan sintesa pengetahuan, menggali, mengolah, dan memanfaatkan informasi, menghasilkan tulisan, informasi dan pengetahuan sendiri. Peserta didik dirasang untuk melakukan eksplorasi ilmu pengetahuan.
3.      Media pembelajaran
Pemanfaatan teknologi informasi sebagai media pembelajaran dapat melalui pemanfaatan internet dalam e-learning maupun penggunaan computer sebagai media interaktif. Diharapkan dengan penggunaan media ini dapat merangsang pikiran, perasaan, minat serta perhatian peserta didik sedemikian rupa sehingga proses pembelajaran dapat terjadi. Selaian itu, proses pembelajaran akan lebih efektif karena penggunaan media pembelajaran memungkinkan teratasinya hambatan dalam proses komunikasi guru-peserta didik seperti hambatan fisiologis, psikologis, kultural, dan lingkungan.
4.      Pendidikan life skill
Pendidikan teknologi informasi mengandung kecakapan hidup yang dapat dikembangkan baik specific life skill maupun general life skill. Kecakapan dalam mengoperasikan komputer menggunakan program, baik aplikasi maupun bahasa pemrograman merupakan kecakapan hidup yang bersifat vokasional. Sementara ketrampilan menggali informasi internet pada internet, mengolah dan memanfaatkannya merupakan general life skill.

C. Dampak Pemanfaatan Teknologi Informasi Dalam Dunia Pendidikan
Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) sebagai bagian dari ilmu pengetahuan dan teknologi secara umum adalah semua teknologi yang berhubungan dengan pengambilan, pengumpulan, pengolahan, penyimpanan, penyebaran, dan penyajian informasi. Dalam bidang pendidikan, TIK banyak memiliki peranan. Teknologi Informasi seakan telah menjadi pengalih fasihan buku, guru dan sistem pengajaran yang sebelumnya masih bersifat konvensional. Teknologi Informasi menyebabkan ilmu pengetahuan menjadi kian berkembang dan berkembang. Namun, TIK juga memiliki dampak positif dan negatif terhadap kehidupan, salah satunya yang menonjol adalah di bidang pendidikan. Diantara dampak positif dan negatif pemanfaatan teknologi informasi dalam dunia pendidikan sebagai berikut:
1.      Dampak Positif Pemanfaatan Teknologi Informasi dalam Dunia Pendidikan
ü    Informasi yang dibutuhkan akan semakin cepat dan mudah di akses untuk kepentingan pendidikan.
ü    Inovasi dalam pembelajaran semakin berkembang dengan adanya inovasi e-learning yang semakin memudahkan proses pendidikan.
ü    Kemajuan TIK juga akan memungkinkan berkembangnya kelas virtual atau kelas yang berbasis teleconference yang tidak mengharuskan sang pendidik dan peserta didik berada dalam satu ruangan.
ü    Sistem administrasi pada sebuah lembaga pendidikan akan semakin mudah dan lancar karena penerapan sistem TIK.
ü    Munculnya media massa, khususnya media elektronik sebagai sumber ilmu dan pusat pendidikan.
ü    Munculnya metode-metode pembelajaran yang baru, yang memudahkan siswa dan guru dalam proses pembelajaran. Dengan kemajuan teknologi terciptalah metode-metode baru yang membuat siswa mampu memahami materi-materi yang abstrak, karena materi tersebut dengan bantuan teknologi bisa dibuat abstrak.
ü    Sistem pembelajaran tidak harus melalui tatap muka. Dengan kemajuan teknologi proses pembelajaran tidak harus mempertemukan siswa dengan guru, tetapi bisa juga menggunakan jasa pos, internet dan lain-lain.
ü    Mengurangi ketertinggalan dalam pemanfaatan TIK dalam pendidikan dibandingkan dengan negara berkembang dan negara maju lainnya.
ü    Peningkatan kualitas sumber daya manusia melalui pengembangan dan pendayagunaan teknologi informasi dan komunikasi.
ü    TIK sebagai sistem pendukung keputusan dalam dunia pendidikan. Guru meningkatkan kompetensinya pada berbagai bidang ilmu dan profil institusi pendidikan diketahui oleh pemerintah.
ü    Berbagi hasil penelitian, hasil penelitian yang dimuat dalam internet akan mudah dimanfaatkan orang lain disegala penjuru dunia dengan cepat.
ü    Konsultasi dengan pakar, konsultasi dangan para ahli dibidangnya dapat dilakukan dengan mudah walaupun ahli tersebut berada ditempat yang sangat jauh.
ü    Perpustakaan online, perpusatakaan online adalah perpustakaan dalam bentuk digital.
ü    Diskusi online. Diskusi online adalah diskusi yang dilakukan melalui internet.
ü    Kelas online. Aplikasi kelas online dapat digunakan untuk lembaga-lembaga pendidikan jarak jauh, seperti universitas dan sekolah-sekolah terbuka.
ü    “Computer Aided Instruction” telah terlihat sedikit meningkatkan kinerja siswa pada pilihan ganda, pengujian standar di beberapa daerah. Computer Aided (atau Assisted) Instruksi (CAI), yang umumnya mengacu kepada siswa belajar mandiri atau tutorial pada PC, telah terbukti sedikit meningkatkan nilai tes siswa dalam membaca dan keterampilan matematika ataupun pelajaran yang lainnya, meskipun apakah peningkatan tersebut berkorelasi dengan perbaikan nyata pada pembelajaran siswa.
ü    TIK yang digunakan dalam mata pelajaran sekolah yang berbeda. Penggunaan TIK untuk simulasi dan pemodelan dalam sains dan matematika telah terbukti efektif, karena memiliki pengolah kata dan perangkat lunak komunikasi (e-mail) dalam pengembangan bahasa siswa dan kemampuan komunikasi.
ü    Akses luar sekolah mempengaruhi kepercayaan pengguna. Siswa yang menggunakan komputer di rumah juga menggunakan komputer di sekolah lebih sering dan lebih percaya diri daripada siswa yang tidak memiliki akses di rumah mereka.
2.      Dampak Negatif Pemanfaatan Teknologi Informasi Dalam Dunia Pendidikan
v  Kemajuan TIK juga akan semakin mempermudah terjadinya pelanggaran terhadap Hak Atas Kekayaan Intelektual (HAKI) karena semakin mudahnya mengakses data menyebabkan orang yang bersifat plagiatis akan melakukan kecurangan.
v  Walaupun sistem administrasi suatu lembaga pendidikan bagaikan sebuah sistem tanpa celah, akan tetapi jika terjadi suatu kecerobohan dalam menjalankan sistem tersebut akan berakibat fatal.
v  Salah satu dampak negatif televisi adalah melatih anak untuk berpikir pendek dan bertahan berkonsentrasi dalam waktu yang singkat (short span of attention).
v  Kerahasiaan alat tes semakin terancam Program tes inteligensi seperti tesRavenDifferential Aptitudes Test dapat diakses melalui compact disk. Implikasi dan permasalahan ini adalah tes psikologi yang ada akan mudah sekali bocor, dan pengembangan tes psikologi harus berpacu dengan kecepatan pembocoran melalui internet tersebut.
v  Penyalahgunaan pengetahuan bagi orang-orang tertentu untuk melakukan tindakan kriminal. Kita tahu bahwa kemajuan di bidang pendidikan juga mencetak generasi yang e-book berpengetahuan tinggi tetapi mempunyai moral yang rendah. Contohnya dengan ilmu computer yang tinggi maka orang akan berusaha menerobos system perbangkan dan lain-lain.
v  Tidak menjadikan TIK sebagai media atau sarana satu-satunya dalam pembelajaran, misalnya kita tidak hanya mendownload, tetapi masih tetap membeli buku-buku cetak, tidak hanya berkunjung ke digital library, namun juga masih berkunjung ke perpustakaan.
v  Mempertimbangkan pemakaian TIK dalam pendidikan, khususnya untuk anak di bawah umur yang masih harus dalam pengawasan ketika sedang melakukan pembelajaran dengan TIK. Analisis untung ruginya pemakaian.
v  Mahasiswa dan kadang-kadang guru, bisa kecanduan aspek teknologi, bukan isi pelajaran. Hanya karena topik dapat diajarkan melalui TIK, tidak berarti bahwa itu diajarkan secara efektif via TIK. Bahkan jika subjek dapat diajarkan secara efektif melalui TIK, dan ada uang yang tersedia, itu tidak selalu berarti bahwa selalu ada keuntungan untuk itu . Ada banyak studi atau kajian yang dilakukan untuk mencari dan melihat apakah penggunaan TIK dapat meningkatkan pembelajaran .
v  Perlu untuk tujuan yang jelas. TIK dipandang kurang efektif (atau tidak efektif) ketika tujuan untuk mereka gunakan tidak jelas. Seperti menggunakan internet untuk mencari video porno ketika menggunakan computer di sekolah.
D. Upaya Dalam Mengatasi Dampak Negatif Pemanfaatan Teknologi Informasi di Dunia Pendidikan
Agar penggunaan TIK lebih optimal dan di jalankan dengan baik dan benar, berikut ada beberapa metode pemecahan masalah agar dampak negatif dari TIK dapat tertanggulangi.
1.      Mempertimbangkan pemakaian TIK dalam pendidikan, khususnya untuk anak di bawah umur yang masih harus dalam pengawasan ketika sedang melakukan pembelajaran dengan TIK. Analisis untung ruginya pemakaian.
2.      Tidak menjadikan TIK sebagai media atau sarana satu-satunya dalam pembelajaran, misalnya kita tidak hanya mendownload e-book, tetapi masih tetap membeli buku-buku cetak, tidak hanya berkunjung ke digital library, namun juga masih berkunjung ke perpustakaan.
3.      Pihak-pihak pengajar baik orang tua maupun guru, memberikan pengajaran-pengajaran etika dalam ber-TIK agar TIK dapat dipergunakan secara optimal tanpa menghilangkan etika.
4.      Perlu ada kesadaran peran dan kerjasama antara seluruh pengguna lanyanan TIK.
5.      Menggunakan software yang dirancang khusus untuk melindungi ‘kesehatan’ anak. Misalnya saja program nany chip atau parents lock yang dapat memproteksi anak dengan mengunci segala akses yang berbau seks dan kekerasan.
6.      Pemerintah sebagai pengendali sistem-sistem informasi seharusnya lebih peka dan menyaring apa-apa saja yang dapat di akses oleh para pelajar dan seluruh rakyat Indonesia di dunia maya. Selebihnya, Kementrian juga bisa menyebarkan filter berupa program software untuk menekan dampak buruk teknologi informasi. Kedua, perlu adanya dukungan dari orangtua, tokoh budaya hingga kalangan agamawan, untuk mensosialisasikan tentang saran, manfaat dan sisi positif Teknologi Informasi dan Komonikasi.
7.      Mempertimbangkan pemakaian TIK dalam pendidikan, khususnya untuk anak di bawah umur yang masih harus dalam pengawasan ketika sedang melakukan pembelajaran dengan TIK. Analisis untung ruginya pemakaian.
8.      Menegakkan fungsi hukum yang berlaku, misalnya pembentukan cybar task forte yang bertugas untuk menentukan standar operasi pengendalian dalam penerapan teknologi informasi di instansi pemerintah.

Jadi, solosinya adalah kita harus bisa memanfaatkan Teknologi Informasi dan Komonikasi dengan baik dan maksimal, karena kalau kita bisa memanfaatkan Teknologi Informasi dan Komonikasi secara baik dan maksimal maka akan memberikan banyak manfaat bagi kita. Yang terpenting adalah dari diri kita sendiri untuk menggunakan teknologi moderen ini secara sehat.




BAB III
PENUTUP
A.    KESIMPULAN
Teknologi Informasi Komonikasi berkembang sangat begitu pesat, perkembangan ini bukan hanya dalam hitungan tahun, bulan, minggu, atau hari, melainkan dalam hitungan jam, menit, ataupun detik. Perkembangan Teknologi Informasi tersebut berdampak pada dunia pendidikan khususnya dalam proses pebelajaran, melalui teknologi informasi berbagai informasi dapat diperoleh dengan mudah.
Di dalam dunia pendidikan, peran IT atau teknologi informasi dijadikan nilai mutlak yang harus dikuasai untuk menyambut era globalisasi dengan persaingan kemajuan teknologi yang pesat. Disamping Teknologi informasi memiliki berbagai macam keuntungan dan dampak positifnya, teknologi informasi juga memiliki banyak dampak negatif. Intinya, untuk menghindari dampak negatif dari teknologi informasi komonikasi kita harus bisa memanfaatkannya dengan baik dan maksimal.

B.     SARAN
Di era globalisasi ini, kita jangan sampai mengatakan tidak pada teknologi (say no to technology) karena jika kita berbuat demikian, maka kita akan ketinggalan banyak informasi yang sekarang ini informasi-informasi tersebut paling banyak ada di internet. Kita harus mempertimbangkan kebutuhan kita terhadap teknologi, mempertimbangkan baik-buruknya teknologi tersebut dan tetap menggunakan etika, juga tidak lupa jangan terlalu berlebihan agar kita tidak kecanduan dengan teknologi.Selain itu dengan teknologi yang sederhana asal dimanfaatkan dengan maksimal, maka teknologi itu akan menghasilkan kualitas yang optimal.




DAFTAR PUSTAKA
Antoxsblog.blogspot.co.id/2012/01/pengruh-tik-dalam-dunia-pendidikan.html
Rahardjo, Budi. Memahami Teknologi Informasi.PT Elex Media Komputindo.Gramedia,Jakarta.2002
Tirtarahardja, umar dan S. L. La Sulo, Pengantar Pendidikan. PT RENEKA CIPTA. Jakarta. 2012


Komentar

Postingan Populer